
Nggak bisa nahan ketawa ngeliat hasil karyaku yang terbaru lewat kaca satu arah ini. Susah percaya kalau tiga cewek imut berkulit putih yang lagi nongkrong santai di kasur itu dulu adalah pria Indonesia yang kuat.
Yang di sebelah kiri, dulu dia adalah seorang binaragawan Indonesia kuat bernama Yusuf, sekarang dia punya rambut pirang yang mengalir sempurna di kulit putihnya. Rachel lagi senyum-senyum sambil menggulungkan bibirnya yang imut, sempurna buat nyedot kontol. Kaki telanjangnya yang kecil dan lembut terlihat begitu manis di atas sprei putih. Kenapa ya kaki cewek nggak bikin jijik kalau telanjang? Pasti nggak enak kalau aku harus ngeliat kaki besar pria Yusuf sekarang.
Di sampingnya, cewek yang lebih kecil di tengah sambil memperlihatkan gigi sempurnanya dulu adalah polisi Indonesia berbulu bernama Ucok. Sarah, brunette seksi yang umurnya agak lebih tua dari dua lainnya, sesuai permintaan klien. Aku nggak berkomentar. Terakhir, ada Kate, dulu dia adalah preman Indonesia bertato bernama Lutfi, sekarang berubah jadi cewek cantik nan seksi. Gak terlalu slutty, sesuai permintaan klien, dan menurutku aku berhasil memenuhi itu.
Sambil ngeliat tiga cewek ini ngobrol bahagia dalam bahasa Inggris di kasur, udah nggak ingat apa-apa soal kehidupan sebelumnya, aku teringat saat preman-preman ku menculik mereka dari jalanan Samarinda seminggu lalu. Mereka yang bingung bangun di kandang dan dikalungi di fasilitas rahasia ini. Suntikan nanite canggih dan teknologi pemrograman psikis dua kali sehari melelehkan pikiran dan mengubah tubuh mereka. Pelatihan vokal dan operasi modifikasi tubuh membentuk mereka menjadi pengantin-pengantin putih seksi yang sempurna.
Dengan semua asetku, aku cek setiap beberapa hari buat ngamati perubahan mental dan fisik mereka langsung. Awalnya mereka protes dan merintih kesakitan, tapi lama-lama berubah jadi erangan nikmat saat perawatan mengubah keinginan dan hasrat mereka. Hari keempat, mereka udah antusias ngulang mantra hipnotis, awalnya dalam bahasa Indonesia, lalu bahasa Inggris. Aku suka kontol. Aku cuma lubang-lubang. Tujuanku cuma untuk memuaskan. Aku cuma ada buat melayani suamiku.
Sekarang, prosesnya hampir selesai. Para cewek ini ngobrol dengan sempurna dalam bahasa Inggris sambil bermain di kasur, nggak sadar kalau gerakan mereka diawasi. Soon mereka bakal dikirim ke luar negeri buat ketemu suami-suami baru mereka, latihan mereka sebagai mainan seks yang patuh langsung diuji. Aku nggak pernah gagal, dan klien luar negeri yang kaya bayar mahal buat istri-istri sempurna ini. Tentu aja, nggak ada alasan khusus kenapa aku pakai pria Indonesia. Aku cuma seneng ngambil pria dari negara konservatif dan mengubah mereka jadi bentuk slut paling ultimate: istri putih yang nggak ada tujuan lain selain cantik dan melayani suaminya. Udah ngebacok aja ngiranya! Pasti klienku nggak bakal marah kalau aku coba sedikit dulu, dimulai dari Sarah.
Tinggalkan Balasan